Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate mengatakan penerapan Analog Switch Off (ASO) telah dilakukan dengan baik pada 2 November 2022 lalu di daerah Jabodetabek dan beberapa wilayah siaran lainnya. Hal itu disampaikannya saat rapat kerja bersama DPR RI Komisi I.
Dalam rapat tersebut, Menkominfo menjelaskan bahwa dari 225 wilayah layanan siaran di Indonesia, sebanyak 132 wilayah layanan atau 230 kabuptaen/kota di antaranya sudah melakukan ASO.
"Terdiri ASO pada 30 April 2022 dilakukan di 4 wilayah layanan atau 8 kabupaten/kota, lalu ASO 5 Oktober dilakukan pada 14 wilayah layanan atau 35 kabupaten/kota, kemudian ASO Jabodetabek pada 2 November 2022 yakni 1 wilayah layanan terdiri dari 4 kabupaten/kota dan wilayah yang dilayani tv parabola dan kabel di 103 wilayah layanan terdiri dari 173 kabupaten/kota. 173 kabupaten/kota ini adalah wilayah yang belum ada siaran terrestrial," kata Johnny dihadapan Komisi I DPR RI, Rabu (23/11).
Sehingga, kata dia, masih tersisa 93 wilayah layanan siaran di 284 kabupaten/kota yang akan secara bertahap melakukan ASO. Daerah-daerah yang masih tersisa ini akan bertahap dilakukan ASO sesuai dengan kesiapan wilayahnya masing-masing.
"Karena, pelaksanaan ASO ini sangat bergantung pada beberapa faktor," ungkap Menteri Johnny.
Faktor pertama adalah infrastruktur multipleksing. LPP TVRI misalnya, telah membangun 95 jaringan pemancar termasuk 58 lokasi yang dibiayai oleh Kominfo. Pembangunan pemancar ini disebut Menkominfo sudah selesai dan siap digunakan. Sementara LPS multipleksing swasta telah membangun 227 jaringan pemancar.
"Jadi total sudah ada 322 infrastruktur jaringan multipleksing telah terbangun di Indonesia untuk wilayah non terrestrial. Dari sisi kesiapan infrastruktur multipleksing seluruh wilayah siaran sudah siap ASO," jelas dia.
Kedua, mendorong adanya migrasi lembaga penyiaran dari siaran analog ke digital melalui simulcast. Saat ini sudah 83 persen lembaga penyiaran telah bersiaran secara digital. Siaran simulcast perlahan ditutup dan akan secara penuh bersiaran digital.
"Faktor ketiga adalah menyiapkan bantuan STB untuk rumah tangga miskin. Distribusi ini tergantung kesiapan distribusi dan instalasi LPS multipleksing," tutur dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar