find us on :

Healt
Life Style
Female

Kolom Khusus

Oto
Jakarta
Love
Game

Kolom Misteri

index

Teknologi

Gadget News
SpotLight
Event
Musik
Uang

PROFILE

+see more profile

TRAVEL

KULINER

YUNIK

HOT NEWS
BERITA FILM

Fashion

STYLE

CINTA

PERNIK

ZODIAK

Resep Masakan

Keramat (film) dan misteri di baliknya

mobile Nikmati berita terikini lewat facebook Anda di facebook & Mobile untuk Seluler


Keramat merupakan film horor dari Indonesia yang dirilis pada tahun 2009, disutradarai oleh Monty Tiwa. Film ini akan dibintangi antara lain oleh Poppy Sovia, Migi Parahita, Sadha Triyudha, Miea Kusuma, Dimas Projosujadi, Diaz Ardiawan, dan Brama Sutasara.

Yuuhu! info, keramat adalah antitesis dari pendekatan utama perfilman dalam negeri saat ini karena berangkat dari ide yang tidak lazim. Pendekatan yang sama pernah dilakukan dalam sejumlah kecil karya sineas internasional. Kami ingin mengadopsinya dalam sebuah karya nasional," ujar sutradara Monty Tiwa dalam peluncuran Keramat di Jakarta, belum lama ini.
Apa sebenarnya yang ditawarkan oleh Monty Tiwa dalam karyanya kali ini hingga ia menyebutnya tidak mengikuti mainstream yang ada? Jika pernah menonton film-film thriller atau horor yang pengambilan gambarnya dengan kamera pegang seperti Cloverfield, Rec, atau The Blair Wicth Project, seperti itulah konsep yang ingin digagas Monty Tiwa lewat Keramat.
Teknik pengambilan gambar hand held camera membuat kisah yang disajikan seakan-akan sebuah dokumentasi yang nyata. Efek gambar yang bergoyang-goyang pun dimanfaatkan untuk menimbulkan ketegangan cerita.
Dalam film ini, Monty berupaya menampilkan cerita film seperti kondisi yang sebenarnya, meski ia tetap menyiapkan sebuah alur dasarnya. "Sebenarnya, ketika kita disetujui oleh Pak Parvez (produser Kharisma Starvision Plus, Red), kita sempat bingung akan seperti apa jadinya. Semua itu kemudian terimprovisasi saat di lapangan," kenang sutradara yang pernah menggarap Maaf, Aku Menghamili Isteri Anda itu.
Monty mengambil seting di Yogyakarta dengan latar belakang peristiwa bencana gempa yang terjadi beberapa tahun lalu. Ia mengisahkan sebuah tim produksi film yang akan melakukan persiapan syuting di sebuah lokasi di Bantul, Yogyakarta. Sebuah tim behind the scene mendokumentasikan persiapan produksi ini.
Poppy Sovia bertindak sebagai sutradara behind the scene tersebut. Sementara itu, Miea Kusuma bertindak sebagai sutradara film. Awalnya, proses persiapan itu berjalan lancar hingga salah satu aktrisnya, Migi Parahita kerasukan makhluk halus. Diketahui, Migi dirasuki oleh arwah Nyi Pramowardhani.
Suatu kali, Migi hilang dari lokasi latihan. Seluruh kru kelimpungan. Seorang paranormal mengajak mereka ke Pantai Parangtritis. Dari sana ia mendapat petunjuk agar mengikuti jejak bunga melati untuk menemukan Migi. Seluruh kru pun mengikuti petunjuk itu.
Namun, belum tuntas mengikuti jejak melati di pantai, seluruh kru tertimpa sebuah kejadian aneh. Mereka pingsan. Kamera pun terjatuh di tanah. Saat mereka sadar, mereka berada di sebuah kompleks candi. Di kompleks itulah muncul bayangan Migi. Sayangnya, saat dikejar, Migi malah lari ke dalam hutan. Peristiwa-peristiwa aneh muncul di dalam hutan. Seperti penampakan pocong dan sebagainya.

Guncangan Kamera
Dengan teknik subjective camera, yang seakan-akan pengambil gambar adalah bagian dari pemain itu, menjadikan kisah ini seakan-akan dokumentasi kisah nyata. Ketegangan yang dirasakan oleh para pemain terlihat dari guncangan-guncangan kamera.
Tapi tentu saja, teknik seperti ini juga menimbulkan kelelahan pada mata. Menyaksikan sebuah gambar layar lebar yang bergoyang-goyang membuat mata cepat lelah dan menimbulkan efek pusing. Untungnya, Monty memberikan jeda lewat camera off dalam perpindahan adegan.
Apa yang disajikan Monty kali ini memang berbeda dengan film-film nasional yang pernah ada.

Sinopsis

Sebuah tim produksi film berjudul "Menari di Atas Angin" berangkat dari Jakarta ke daerah Bantul dalam rangka melakukan pra-shooting. Yang berangkat adalah sang sutradara wanita bernama Miea (Miea Kusuma), asisten sutradara Sadha (Sadha Triyudha), manajer produksi Dimas (Dimas Projosujadi), kedua pemain utama Diaz (Diaz Ardiawan) dan Migi (Migi Parahita). Bersama mereka ditemani tim behind-the-scene yakni Poppy (Poppy Sovia) dan kameramennya Cungkring (Monty Tiwa). Selama perjalanan menggunakan kereta, Poppy sebagai pewawancara merekam aktivitas tim produksi. Di Bantul, mereka dipandu oleh talent lokal bernama Brama (Brama Sutasara), ketika itu kondisi Migi kurang baik, terlebih setelah di mobil, mereka diganggu oleh seseorang yang menyuruh mereka untuk pulang. Sesampai di desa terpencil untuk pra-shooting, banyak keanehan yang direkam oleh kamera, seperti bunyi gamelan, suara orang menangis, dan penampakan wanita berbaju jawa.
Keesokan harinya, terjadi konflik karena hasil dari proses reading di Jakarta yang dianggap kurang maksimal oleh Miea, Mieapun sering menjadi naik darah. Setelah observasi tempat di Candi Borobudur, mobil yang ditumpangi Diaz, Migi, Poppy, Cungkring, dan Pak Lukman sang driver melihat kobaran api yang besar melintasi mobil mereka, setelah bertanya kepada penduduk lokal yang aneh, mereka berhasil kembali ke penginapan. Di penginapan, kesasaran itu dikira sebagai argumen Diaz yang dikira pergi ke diskotek. Keesokannya, Migi terlihat lemah dan saat diperiksa oleh Poppy di tempat tidurnya, ia menemukan uban. Ketika Migi dibopong untuk dibawa ke dokter, tubuh Migi tidak sanggup diangkat walaupun sudah enam orang yang mengangkatnya. Pada malamnya, para tim menemukan Migi menyinden dengan bahasa jawa, kemudian mereka menyimpulkan bahwa Migi kerasukan roh halus bernama Nyi Pramodawerdani yang menempati daerah ini. Saat siang keesokan harinya, Miea memarahi Dimas karena proses pra-shooting yang menjadi molor dan tidak kondusif dengan jadwal shooting yang akan dilaksanakan seminggu lagi. Miea juga memaksa Poppy dan talent lain untuk memulangkan Migi kendati kondisinya masih buruk karena Miea mempunyai banyak aktris cadangan casting untuk menggantikannya.
Setelah beragam argumen, diputuskanlah untuk memanggil paranormal. Ketika berkonsultasi, Migi yang seharusnya di kamar pergi ke paranormal dan berbicara. Alasan Nyi Pramodawerdani untuk merasuki Migi karena Migi masih keturunan darinya. Kemudian, paranormal itu meramu bahan ramuan untuk Migi dan hanya memperbolehkan masuk Sadha, Brama, dan Dimas untuk membantu si paranormal. Setelah dimuncratkan ramuan dan dipegangi Sadha, Brama, dan Dimas, Migipun tenang dan tertidur. Setelah mereka berkumpul lagi di tengah penginapan, mereka mendapat fakta mengejutkan bahwa Migi menghilang padahal Sadha menjaga pintu kamar dan tidak melihat seseorang masuk maupun keluar, sang paranormal mengatakan Migi dibawa ke dunia roh halus. Kemudian esok paginya, paranormal itu mengatakan bahwa mereka akan diantarnya ke Pantai Parangtritis, karena paranormal itu bilang pintu alam dunia manusia dengan dunia roh halus berada disana. Sadha, Brama, Dimas, Miea, Migi, dan Cungkring menunggu di tepian pasir sementara sang paranormal membaca mantera di pinggir laut. Kemudian seorang wanita penjual jamu datang dan menjajakan dagangannya. Setelah itu, ia pergi ke paranormal dan menghilang. Lalu, paranormal itu menyuruh keenam orang untuk mengikutinya, perlahan, seorang demi seorang menghilang.
Mereka saling bertemu di depan sebuah candi. Paranormal itu berpesan kepada Brama untuk mengikuti jalur melati untuk menemukan Migi. Mereka berenam mendengar suara di hutan dan pergi ke hutan tersebut. Di hutan, mereka menemukan banyak kejadian aneh yang berakibat pada menghilangnya tim produksi seperti Brama dan Diaz. Pada puncaknya, ratu penguasa dunia roh itu meminta agar manusia berhenti merusak alam dan berpesan mereka hanya bisa pergi sebelum matahari muncul dan apabila mereka tidak berhasil, mereka akan terperangkap di dunia roh selamanya. Setelah mereka berhasil membebaskan Migi, Dimas, Miea, dan Cungkring harus kehilangan nyawa saat ingin melarikan diri. Sadha menggendong Migi sementara kini Poppy yang memegang kamera, sampai di pinggir hutan dan tiba di lereng Gunung Merapi. Kemudian terjadi gempa, Poppy, Migi, dan Sadha berhasil melarikan diri kendati tanpa membawa kamera. Lalu, setelah rekaman berakhir, layar memunculkan kliping koran yang mengatakan gempa di Bantul bukan gejala alam biasa, serta memberitakan bahwa setelah 4 kru film hilang, kamera berhasil ditemukan sebagai referensi penyelidikan.

Politik hari ini
SHOW MORE
Artikel yang dibaca pengunjung lain
List Profile Terbaru
top gossip
more stories

news seleb
latest news
photo sneak
have you read
news female
in the news
FILM news
news seleb
more stories

top gossip
latest news
photo sneak
have you read
news asian
in the news
FILM news
news asian
more stories

top gossip
latest news
photo sneak
have you read
news seleb
in the news
FILM news
more stories

top gossip
latest news
photo sneak
have you read
news asian
in the news
FILM news
have you read
photo sneak
latest news
photo sneak
photo sneak
top gossip
more stories

news seleb
news fashion
in the news
PERNAK PERNIK
have you read
photo sneak
latest news
photo sneak
photo sneak
top gossip
more stories

news seleb
news fashion
in the news
PERNAK PERNIK
have you read
photo sneak
latest news
photo sneak
photo sneak
top gossip
more stories

news seleb
news fashion
in the news
PERNAK PERNIK
recommended reading
  • KULINER
  • HEALT
  • TRAVEL
  • FASHION
  • FEMALE
  • LOVE
  • CANTIK
  • LIFESTYLE
  • YUNIK
  • FILM
HomeTentangKontakKetentuanDisclaimerMobileSite Map
© Copyright Yuhuu 2012 - 2023 Some rights reserved
Hak cipta dilindungi oleh undang - undang
Proudly powered by www.yuuhu.info