
AFP
Penyerang Irlandia, Robbie Keane.
Yuuhu.info, Meski tak lagi muda, Robbie Keane cukup bertenaga dan berbahaya. Pemain bernomor 10 itu bisa menyumbangkan banyak gol untuk negaranya pada saat pemain-pemain lain tak mampu. Sejauh ini dia juga sanggup membayar kepercayaan untuk memimpin ”The Boys in Green”.
Raihan lima gol selama kualifikasi dan sumbangsih dua gol ke gawang Estonia pada laga play off merupakan bukti kualitas dari Keane.
Keane adalah pemain yang sarat pengalaman. Selama 15 tahun berkecimpung di dunia sepak bola, dia telah berpindah-pindah klub dari Wolves, Coventry, Inter Milan, Leeds, Tottenham Hotspur, Liverpool, Glasgow Celtic, sampai menyeberang ke Benua Amerika untuk bermain di klub Amerika Serikat, Los Angeles Galaxy.
Keane pernah menjalani karier yang mengecewakan di Inter dan Liverpool. Ia sempat digambarkan sebagai pemain dikotomis, antara Keane untuk negara dan Keane untuk klub. Namun, hanya ada dua pemain masih aktif yang bisa melampaui catatan gol internasional Keane, yakni Stern John dan Miroslav Klose, dan hanya Hakan Sukur dan Jon-Dahl Tomasson yang mencetak gol lebih banyak dari dirinya di kualifikasi kejuaraan Eropa.
Pesona Keane seperti tak ada habisnya. Di tengah masa istirahat kompetisi Major League Soccer di AS, dia memilih bermain di Liga Inggris dengan status sebagai pemain pinjaman di klub Aston Villa. Meski bermain sekitar dua bulan, perannya di Villa cukup besar. Baru tiga kali tampil Keane mendulang dua gol. Ia mudah beradaptasi. Dia langsung cocok dengan striker Villa, Darren Bent.
Sikap profesional
Pelatih Aston Villa yang kini sudah dicopot, Alex McLeish, memuji sikap profesional Keane. Meski berstatus sebagai pemain pinjaman, Keane merasa dia bagian dari klub ini.
Kepada BBC, McLeish mengungkapkan, ia sangat terkejut dengan sikap Keane ketika Villa menghadapi Newcastle United, tim yang pernah mempermalukan Villa dengan skor 0-6.
”Waktu itu, kami di koridor menuju lapangan dari kamar ganti. Tiba-tiba Keane mengajak rekan setimnya bermain habis-habisan dan menjadikan laga ini sebagai pembalasan. Ini sikap kepemimpinan yang luar biasa,” kata McLeish mengenang.
Namun, siapa sangka dari sekian banyak klub yang dibelanya ternyata Celtic merupakan klub yang paling diidamkan Keane. Bahkan, bagi Keane, bermain di Celtic adalah sebuah impian yang menjadi kenyataan.
Tanggal 12 Februari 2010 menjadi momen terbaik Keane. Dia mencetak hattrick pertamanya di Celtic pada pertandingan Scottish Cup. Tiga golnya menjadi kunci kemenangan Celtic atas Kilmarnock.
Berkat aksi mengilapnya bersama Celtic, penyerang 31 tahun itu meraih penghargaan sebagai Pemain Terbaik Liga Primer Skotlandia pada Maret 2010. Sebulan kemudian ia dianugerahi penghargaan Pemain Terbaik Celtic 2010. Romantisme Keane dan Celtic berakhir pada awal 2011 saat Keane menyepakati kontrak dengan West Ham United, berstatus pinjaman.
Di tim nasional Irlandia, Keane adalah ikon. Dia adalah pemimpin yang cukup disegani rekan-rekannya. Pelatih Giovanni Trapattoni tak bisa mencari figur lain yang sekuat dan punya karisma seperti Keane.
Sebanyak 115 pertandingan sudah dijalani Keane bersama tim Irlandia. Dari total penampilannya itu, Keane menyumbang 53 gol.
Pemain yang bernama lengkap Robert David Keane ini lahir di Dublin, Irlandia, pada 8 Juli 1980. Keane adalah tipikal striker yang berkemampuan tinggi, punya kecepatan, dengan naluri haus gol.
Keane akan jadi pemimpin di lapangan, masih menjadi tumpuan utama di lini depan, bertandem dengan Kevin Doyle. Keduanya bakal mendapat pasokan bola dari lini tengah yang diperkuat duo winger, Aiden McGeady, dan Damien Duff, serta dua gelandang, Glenn Whelan dan Keith Andrews.
Trapattoni tak ragu menyebut kehadiran striker LA Galaxy berusia 31 tahun itu sebagai tambahan amunisi paling tajam di skuadnya. ”Kami beruntung memiliki pemain hebat seperti dia. Bagi saya, Keane adalah senjata yang mematikan. Dia meriam tua yang masih menakutkan.” (Gatot Widakdo)