
KOMPAS.com/Yatimul Ainun
Herman Dzumafo saat melampiaskan kegembiraannya usai mencetak gol ke gawang Persidafon dalam laga lanjutan Indonesia Super League (ISL) di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis (31/5/2012) sore. Arema unggul 4-0 atas Persidafon.
"Tak bisa dipungkiri, kekalahan anak-anak kami karena ada persoalan finansial. Gaji pemain tak dibayar," kata Erents, tanpa menyebut berapa total pemain yangbelum menerima gaji.
"Wajar kita kalah. Arema banyak pemain baru dan bagus. Arema tim besar, malu kalau kalah di kandang. Dan, permainan wajar ada kalah dan menang. Pemain kami ada (masalah) soal finansial yang tak terselesaikan," katanya lagi.
Ditanya apakah karena tiga pemain pilar asing mogok main? Erents mengakui itu menjadi salah satu penyebab. Pemain asing Presidafon ada tiga yang mogok main, karena gaji tak cair. Ketiganya adalah Eric Bayemi, Ngon A Djam, dan Jean Wilson Along.
"Kami sudah bersyukur, malam ini pertandingan enak ditonton. Walau tim kami kalah, tapi sudah memberikan yang terbaik," katanya singkat.
Sementara itu, Pelatih Arema Indonesia, Suharno mengatakan, kemenangan Arema adalah berkat perjuangan pemain dan dukungan Aremania. "Saya selalu menekankan, setiap bertanding harus fokus. Tak boleh memikirkan apa pun. Jangan memikir pertandingan selanjutnya. Fokus bertanding dan harus menang," katanya.
Dengan nada merendah, mantan Pelatih Persiwa Wamena itu mengaku kemenangan Arema bukan berkat dirinya. Pemain dan Aremania yang datang ke stadion untuk mendukung tim kesayangannya menjadi faktor penting. "Kemenangan ini berkat dukungan Aremania," katanya.
Suharno menilai, anak asuhnya memang tampil maksimal. Kemenangan 4-0 atas Persidafon adalah kemenangan terbesar Arema dalam kompetisi ISL musim ini. Sebelumnya, Arema hanya berhasil menang tipis dan lebih banyak keboboblan. Kemenangan Arema membawa tim semakin jauh dari zona degradasi. "Selanjutnya, kita fokus lawan Deltras," ujar Suharno.